Hari Lebaran
Hari ini adalah hari lebaran, hari kegembiraan besar. Telah menyelesaikan riyadhah shaum sebulan penuh. Telah terhapus dosa. Kembali kepada fitrah asal menjadi makhluk yang cenderung berbuat baik. Ditambah kegembiraan karena bisa sungkem kepada orangtua dan bermaaf-maafan dengan seluruh keluarga.
Zakat harta yang mensucikan harta dan zakat fitrah sebagai sarana berbagi kegembiraan telah semua ditunaikan. Silaturrahmi disertai perayaan kecil bersantap makanan khas hari raya. Sambil saling mendoakan: taqabbalallahu minna waminkum.
Baca Juga : Cara bangkit dari keterpurukan hidup
Kegembiraan Besar
Diantara kegembiraan besar di hari lebaran tersebut adalah dapat melenggang dengan ringan langkah ke depan. Tanpa lagi dibebani kasus-kasus masa lalu. Akuntansi dosa menjadi nol. Cadangan pahala masih dan bertambah besar. Bermakna setiap muslim lebih mudah naik kaliber menjadi mukmin. Bermakna masa lalu suram bisa ditukar dengan masa depan yang cerah. Habis Ramadhan berarti siap melakukan revitalisasi. Idul Fitri sudah selayaknya menjadi milestone baru bagi setiap muslim.
Sudah siapkah kita melangkah dengan orbit baru, speed baru, derap langkah baru yang lebih powerful?
- Jika panggilan suara takbir yang bertalu-talu menjadi terasa lebih merdu.
- nasihat Idul Fitri meresap ke bagian paling dalam.
- salaman dengan para kerabat, saudara, tetangga, dan relasi yang menjadi lebih berkualitas.
- uang anda habis tapi anda puas dan justru lebih yakin dengan rezeki masa depan.
- pekikan Allahu Akbar dimaknai bahwa terlalu kecil mimpi yang anda kejar dibandingkan dengan ke-Maha Besar-anNya.
- jika setelah hari raya siap untuk melanjutkan 6 hari lagi puasa Syawal.
Dengan ciri-ciri di atas, berarti anda telah siap melakukan revitalisasi.
Selamat anda telah menjadi manusia baru. Karena berangkat dengan saldo positif yang banyak. Bukan manusia baru dari sisi genetik. Genetik anda permanen sepanjang keabadian. Kekuatan baru yang digunakan di atas genetik anda akan menjadi kekuatan perubahan besar ke arah yang lebih baik. Inilah ciri mukmin yang baik ■ 150618
Farid Poniman
Penemu STIFIn