Kesalahan Manusiawi Adalah Fitrah
Kesalahan manusiawi sebagai fitrah seringkali didapati pada pasangan, anak-anak, atau pembantu kita yang berbuat salah. Mulai dari yang kecil-kecil seperti memecahkan gelas, lupa naruh kunci, lupa hari janjian, baju hangus disetrika karena asyik ngobrol, ketinggalan pesawat, order catering salah tanggal, transfer salah angka, jadwal deadline terlewati dan kesalahan-kesalahan lainnya.
Baca Juga : Membentuk kebiasaan baik yang disukai
Kealpaan, kelupaan, kecerobohan, dan jenis-jenis kekurangan yang lain bagaimanapun tetap kesalahan. Kesalahan manusiawi tetaplah kesalahan. Tapi perlukah kita marah-marah? Apalagi kalau kesalahan itu tidak disengaja. Memang “tidak ada niat jahat”.
Bakat Alami Sebagai Kelemahan
Kesalahan itu bersumber dari kelemahan-kelemahan manusiawi yang melekat sebagai fitrah manusia. Orang lain akan menyebut itu sebagai kesalahan fatal. Mungkin memang betul akan berakibat fatal. Namun letakkanlah hal tersebut sebagai ongkos kehidupan.
Baca Juga : Cara mensyukuri potensi genetik anda
Tidak perlu bereaksi negatif. Dengan marah akan timbul masalah baru. Rugi karena dapat melukai hati. Tidak perlu nada tinggi. Cobalah turunkan suhu interaksi. Jangan menaikkan biaya penyelenggaraan (agency cost). Karena kesalahan manusiawi tersebut termasuk bakat alami yang melekat sebagai kelemahan seseorang. Maka, tersenyumlah.
Bagaimana kita akan lebih menerima kesalahan-kesalahan tersebut jika kita tidak mengenal sifat genetik mereka? STIFIn akan membuat anda tersenyum terus menghadapi tingkah polah orang lain.
Farid Poniman
Penemu STIFIn