Teknologi Blockchain Mengubah Dunia

Teknologi Blockchain Mengubah Dunia

Begitu teknologi blockchain keluar langsung mengubah tatanan dunia baru. Keniscayaan baru. Globalisasi tidak akan mampu menolaknya. Rezim se-adikuasa apapun tidak akan mampu menghalanginya. Teknologi blockchain ini sekarang baru digunakan terhadap mata uang. Seperti bitcoin dan ethereum. Nanti akan merambah kepada sistem-sistem lain.

Blockchain ibarat laporan keuangan yang 100% transparan dan terhubung kesemua pihak. Jika rantai yang ngeblok itu ingin dihack maka harus dihack 51% nya. Jika pelaku dalam blockchain itu ada 100 maka hacker harus ngehack 51 komputer pelaku. Seperti yang hampir mustahil.

Nah bagaimana jika suatu saat sistem ketatanegaraan, sistem sosial, sistem pendidikan, dan sistem-sistem lain menggunakan teknologi blockchain? Akan menjadi peradaban dunia baru tanpa negara, tanpa rezim, tanpa PBB, dan tanpa organisasi-organisasi lainnya. Segalanya menjadi impersonal.

Siklus Tertutup Hubungan Segilima

Hanya sebagai ilustrasi bahwa hubungan segilima STIFIn menjelaskan tentang hubungan dalam siklus tertutup.

  • Sensing mendukung Thinking.
  • Thinking mendukung Insting.
  • Insting mendukung Intuiting.
  • Intuiting mendukung Feeling. Diakhiri dengan
  • Feeling mendukung Sensing.

Kembali lagi ke Sensing sebagai titik awal, ilustrasi siklus tertutup dimaksud. Hubungan segilima ini dapat menjadi blockchain.

Akan tiba suatu hari otak-otak (baca: komputer-komputer tercanggih) manusia diperhubungkan secara sosial melalui blockchain. Sekedar imaginasi liar sebelum kiamat tiba.

Farid Poniman
Penemu STIFIn

Baca Juga : Mencegah dehumanisasi teknologi