STIFIn Brain Official
Cabang STIFIn No. 2 Terbaik
STIFIn Brain Official
Cabang STIFIn No. 2 Terbaik
Jika punya anak Intuiting atau Pasangan Hidup Intuiting, begini cara Menaikkan Kapasitas Mereka yaitu : Memberi Ruang Kebebasan Untuk Mereka Mencoba dan Menjalankan Idenya.
Mungkin anda akan parno alias takut diawal, takut gagal, takut rugi, takut duit yang di investasikan ke idenya tak jalan dan duitpun melayang. Yang istri takut suaminya jadi ngabisin biaya hidup dan biaya sekolah anak. Yang suami, takut istri Intuitingnya gagal, takut mengalahkan suami, karena dianggap cuma kebanyakan Ide tanpa realisasi.
Proses yang kita sebut kegagalan, bukanlah ke gagalan bagi Intuiting, tapi itu sebuah proses menciptakan PER KEHIDUPANNYA. Yang mana PER itu yang akan melentingkan dia hingga punya daya lompat yang lebih tinggi.
Hal ini menjadi lebih mudah, jika anda memberikan KEBEBASAN baginya. Itulah bahasa CINTA yang akan ditangkap seorang Intuiting. Tentunya kebebasan yang bertanggung jawab, bukan asal bebas.
Memberi Ruang KEBEBASAN berkarya akan di tampakkan dari Gaya Kepemimpinan seorang Intuiting. Jika dilihat dari Gaya Kepemimpinannya CEO Gojek (dalam cuplikan vidio youtube diatas), kemungkinan saya meyakini Mesin Kecerdasan Mas Nadim adalah Intuiting.
Kok bisa Intuiting mendapatkan TAHTA menjadi Mas Mentri Pendidikan, bukankah kemistri Tahta itu miliknya Thinking? Yap. Bagi Thinking mendapatkan Tahta dengan Prestasi Akademik atau Struktural Birokrasi kenaikan pangkat adalah jalan yang mudah. Tapi bagi Intuiting jalan mendapatkan Tahtanya lebih mudah melalui KARYA CIPTA, melalui jalan LABA. Tahta yang ia dapatkan sebagai Mentri Pendidikan merupakan Daya Jalar dari keberhasilannya membangun PT. Aplikasi Karya Anak Bangsa yang telah membawa Perubahan dan Inovasi dalam Dunia Transportasi Indonesia dalam sebuah karya cipta bernama GOJEK.
Baca Juga :
2014 lalu saya pernah memberikan sedikit nasehat kepada teman saya yang Feeling, bahwa menjadi Chef Bakery dengan membuat Aneka Kue dan menjualnya akan membuatnya jenuh dalam waktu yang tidak akan lama, sebab dia sedang berinteraksi dengan benda yang tidak bisa diajak ngobrol yaitu tepung, telur, mentega, dan kawan-kawannya. Hanya masalah waktu, suatu saat ia akan sadar bahwa bukan itulah jalannya. Kalau emang ada Passion di Bakery, maka buatlah Pelatihan atau Kursus Bakery. Kemaren kami ketemu, dan baru ia menyadarinya dan mengingatkan saya, bahwa dulu saya pernah memberikan nasehat seperti itu.
Emang gak bisa ya orang Feeling jadi Chef Bakery jualan Kue. Saya bukan bilang tidak bisa, tapi sangat bisa. Hanya saja, jalannya harus berbeda. Karena dia feeling, jalan menjadi Chef Bakery dengan membuat Pelatihan Bakery itu jauh lebih menyenangkan baginya dan lebih mudah, sehingga akan melahirkan konsistensi. Dibandingkan harus dia yang langsung berinteraksi dengan tepung dan teman temannya tepung yang lain, melahirkan kejenuhan dalam jangka panjang. Endurance, daya tahannya akan sangat berbeda.
Nasihat yang sama juga saya telah sampaikan kepada salah satu rekan kami di WUBI 3, pada sesi Pelatihan Packaging di Hotel Aston Medan beberapa saat yang lalu. Hanya menunggu waktu, sampai ia menyadarinya. Seperti teman saya yang dari 2014, sekarang 2019, 5 tahun baru disadarinya. Nah, kita tunggu saja, apakah rekan saya di WUBI juga akan sadar setelah 5 tahun ke depan.
Kalau dihitung-hitung sudah berapa biaya yang ia keluarkan akibat mencoba-coba selama 5 tahun hingga sampai ia menetapkan hatinya pada satu profesi tertentu yang sesuai Genetik Feelingnya.
Setiap orang Beda Jalan Kehidupannya. Kebanyakan mereka yang sulit menggapai suksesnya, karena berada di Jalannya orang lain, bukan di jalannya sendiri. Bukan di jalan yang sesuai dengan Genetiknya. Maka, mengenali Mesin Kecerdasan STIFIn merupakan tools sederhana untuk kita pakai agar mudah mengetahui Peluang Keberhasilan di Jalan yang akan di tempuh.
Jadi, STIFIn bukan meramal. STIFIn adalah Ilmu Peluang. Peluang yang lebih besar tingkat keberhasilan dan kemudahannya. Kalau ada jalan yang mudah mengapa mengambil jalan yang berliku dan berdarah-darah. Kalau lebih mudah menanam Kurma di tanah yang kering, berpasir, panas. Mengapa memaksakan diri menanam kurma di daerah pegunungan brastagi, bogor, yang sejuk dengan alasan lebih nyaman di brastagi karena dingin tidak panas. Yang mau di tanam andanya atau kurmanya?. Kan b*d*h namanya itu, kalau sudah tau ilmu tentang Genetik Kurma tapi tidak menyesuaikan HABITAT Kurma dengan Genetiknya Kurma.
by Ferri Azwar – Solver Monetisasi