Istri Sensing Menghadapi Suami Thinking Yang Kasar

Istri Sensing Menghadapi Suami Thinking

Pertanyaan :

Saya seorang istri Si dengan suami Te. Bagaimana cara melupakan ucapan-ucapan kasar dari Thinking yang terus membuat Sensing selalu teringat dan bagaimana cara menghadapi suami yang kasar?

Jawaban :

Cara istri Sensing menghadapi suami Thinking yang suka berucap kasar 

Pertama anda harus menerima bahwa ketika anda memiliki suami, suami itu insya allah adalah jodoh yang terbaik untuk anda. Suami baik pasti akan mendapatkan istri yang baik, dan begitu juga sebaliknya. Itu juga sudah ada di Quran surat An-Nur yang menjamin itu, artinya biasanya jika soal pasangan suami istri dibikin langgeng atau berjodoh itu berarti kufurnya sama, levelnya sama, dan kebaikannya sama berarti akan ada unsur-unsur kejahatannya juga yang sama.

Nah karena itulah mengapa kemudian ketika kita atau siapa pun baik suami maupun istri mendapatkan pasangan yang dianggap oleh kita kurang baik, berarti bisa jadi kita pun juga seperti itu. Sekarang masuk ke pertanyaannya, orang Sensing bagaimanapun juga dia adalah pengingat yang baik dan jika ada fakta terjadi yang direkam oleh dia kemudian masuk kepada limbik kiri, itu menjadi sebuah memori dan memorinya akan bertahan lama.

Jadi ketika orang Thinking itu melontarkan sebuah kata dan kata itu direkam oleh istrinya, dan itu sudah menjadi stempel. Nah bagaimana caranya melupakan itu? Memang tidak bisa, memori ini akan selalu ada. Lalu bagaimana caranya istri Sensing menghadapi suami Thinking yang berucap kasar?

Hadirkan memori baru, jikalau itu stempel lama kemudian tutup lagi dengan stempel yang baru. Untuk bisa memasukkan stempel baru, caranya adalah mencari sebaik-baiknya suami itu apa sih? Yang direkam itu adalah kebaikan-kebaikannya. Itu adalah tips atau cara istri Sensing menghadapi suami Thinking yang terkadang berucap kasar.

Dan pelan-pelan nanti ketika suasananya sudah dingin, memori-memori itu akan diminta untuk diralat suami dengan cara begini “mas apa iya sih? Masa saya dibilang matre” Kemudian suami menjawab  “ah enggak, kamu enggak matre” seperti itu contohnya.

“Sebenernya kamu itu cuma berhemat dan berhematnya juga bagus dan positif” Nah ketika suami mengatakan itu, kalimat itu akan direkam dan itu akan menjadi stempel baru untuk menutupi stempel lama. Nah momen di mana anda meminta agar suami menghadirkan fakta baru atau ucapan baru yang lebih positif, itu tinggal bagaimana caranya anda berkomunikasi yang baik antara istri dengan suami.

Tapi kalaupun tidak, seandainya kata itu tidak keluar atau terucap dari sang suami maka yang harus anda lakukan adalah pada bagian mana ada kata-kata yang bagus diucapkan oleh sang suami Thinking di masa lalu selama anda menjadi istrinya? Coba itu di recall dan dihadirkan kembali kemudian tempel kembali sebagai memori.

Dan hal itu nantinya akan bisa menjadi obat, ketika ada suami yang berkata negatif banget maka munculkan itu sebagai lawannya. Sehingga dengan demikian anda tidak terburu merekam perkataan-perkataan yang kejam itu. Tetapi anda bisa membilas dengan kata-kata positif yang mungkin itu datangnya dari kejadian masa lalu.

Tapi jika anda pandai, yang paling bagus itu adalah jika anda bisa menghadirkan kata-kata baru dari suaminya dalam suasana yang teduh dan dalam suasana yang asik nan romantis dan diantaranya anda keluarkan stempel lama kemudian minta stempel baru dari dia yang lebih positif.

Itu jika anda dapat membuat hubungan komunikasi yang baik antar suami dengan istri. Begitulah cara istri Sensing menghadapi suami Thinking yang terkadang suka berkata kasar dan menjadi memori untuk istri Sensing.

Baca Juga : Cara Berkomunikasi Yang Efektif Antara Sensing dan Thinking

Versi Vidionya : Tips Untuk Istri Sensing Menghadapi Suami Thinking Yang Suka Berkata Kasar

 

Leave a Reply