Perjodohan Feeling Dengan Feeling

Perjodohan Feeling Dengan Feeling

Pertanyaan :

Apa tanggapannya perjodohan Feeling dengan Feeling?

Jawaban :

Menanggapi Perjodohan Feeling Dengan Feeling

Pada dasarnya begini, setiap orang itu boleh berjodoh dengan siapa saja. Contohnya saja Rasulullah diantara istri-istrinya, ada ketika dimana Rasulullah beristri dengan istri yang sama PG nya dengan Rasulullah. Rasulullah Insya Allah adalah seorang Insting yang sempurna, dia kemudian berjodoh dan di nikahkan dengan salah satu istrinya yang juga Insting.

Rasulullah juga pernah berjodoh dengan salah satu Ummahatul Mukminin yang justru mengalahkan dia, yaitu ketika dia berjodoh dengan Sayyidah Khadijah. Nah jadi Perjodohan itu sebetulnya boleh dengan siapa saja, tapi perlu dipertimbangkan karena jika seperti Rasulullah itu adalah maqomnya makhluk Allah yang tertinggi.

Bukan hanya sekedar maqomnya manusia yang tertinggi, tapi maqomnya makhluk Allah yang tertinggi. Maka tentu dia akan memiliki power-power tertentu yang dapat membuat dia ketika menghadapi perjodohan diantara dua orang yang tidak di sarankan dalam konsep STIFIn, yang Insya Allah bisa dia atasi.

Tetapi segala sesuatu yang kita jadikan hubungan skema diantara apapun perjodohannya sebagaimana dipotret atau diskemakan oleh STIFIn itu terjadi, termasuk dengan Rasulullah sekalipun. Contoh seperti Rasulullah dengan Sayyidah Khadijah yang benar-benar bucin.

Kemudian Rasulullah dengan Sayyidah Sa’diyah yang terjadi karena hubungannya yang jarang sehingga Sayyidah Sa’diyah banyak mengorbankan jadwal kunjungan Rasulullah ke biliknya kemudian di berikan atau di ganti dengan Sayyidah Siti Aisyah.

Dan banyak perkara-perkara lain yang jika sirah itu dibedah, apa yang kita potret dan di skemakan itu benar-benar terjadi.

Nah sekarang karena kita ini adalah manusia biasa dan orang awam, mungkin dalam perjodohan itu nantinya akan memunculkan antisipasi yang sebagaimana kami sampaikan mulai dari ilfeel, terjadi insomia, terjadi perubahan ritme kehidupan, dan mulai kemudian terjadi mutasi genetik.

Nah disitulah akan mulai muncul bom-bom waktu yang saya maksudkan, tapi ini bisa di atasi caranya dengan mengikuti skema STIFIn. Jika memang merasa sudah berjodoh banget dengan yang bersangkutan, seperti Feeling bertemu dengan jodoh yang Feeling atau perjodohan Feeling dengan Feeling dan sepaham ya itu bagus.

Tapi jika sudah yakin akan di perjodohkan maka teruskan saja, saya hanya menginginkan anda sekarang untuk belajar karena sudah memiliki ilmu STIFIn dan coba benar-benar di introspeksi atau di pikirkan ulang.

Dan bagaimana anda kepada calon pasangan itu senang, cinta, dalam, bersedia berkorban, atau sebetulnya hanya karena nyambung saja atau sevisi saja dan enak ngobrolnya? Tapi itu keperluan sebagai teman. Adakah betul itu akan menjadi keperluan sebagai seorang pasangan?

Coba di kaji lebih jauh, tapi jika anda sudah merasa bahwa Insya Allah orang ini dikirim untuk anda dan Insya Allah ini adalah yang terbaik yasudah, terima. Tapi pahami segala macam konsekuensinya dan buatlah solusinya.

Baca Juga : Saran Jika Feeling Berjodoh Dengan Feeling

Versi Vidionya : Bagaimana Jika Perjodohan Feeling Dengan Feeling?

Leave a Reply