Personality genetik insting tanpa drive

958 views

Peluang Usaha Tes STIFIn

Personality genetik insting tanpa drive

Pada Personality Genetik Insting, dia tidak memiliki Drive ( introvert/ekstrovert ). Secara pysical kalau kita melihat tekstur otaknya orang insting pun memang tidak sebagaimana neokorteks, dia tidak memiliki belahan. Pada limbik di bagian bawah itu adalah tersebar, tapi pada girus singuli pada limbik itu tadi memang ada sebelah kiri dan kanan, dan begitu di belah, ada putih dan ada birunya. Dibawahnya memang dilengkapi dengan berbagai elemen-elemen otak yang lain, yang semuanya tergabung dalam sistem limbik. Tapi memang pada insting tidak ada belahan otak yang belahan otak itu ada putih dan abu-abu, kecuali pada cereblum. Tetapi cerebelum itu dia berbeda dengan otak yang lain karena dia adalah hanya bertugas bukan hanya untuk berfikir, tugasnya juga menjaga keseimbangan, sehingga dia tidak berfungsi sebagaimana layaknya neokorteks yang berfikir. 

Adanya Insting secara fhysical yang tidak memiliki belahan khusus atau lapisan khusus, mulai dari lapisan otak yang bernama corpus colosum tadi, kemudian ada mindbrain, hindbrain, cerebelum, spinal otak, nah yang memanjang itu tadi lah yang membuat insting tidak memiliki introvert dan ekstrovert. Sehingga ketika saya menjelaskan tentang insting, maka itulah sebagai mesin kecerdasan dan juga sebagai personality genetiknya. 

Kekuatan Beradaptasi

Bagaimana kepribadian orang insting ini yang memiliki kekuatan di beradaptasi, sehingga apabila dia diturunkan disituasi apapun, dia otak yang dibagian tengah tadi mampu mengakses baik kepada Sensing, Thinking, Intuiting, dan Feeling. Jadi dia menjadi orang Sensing oke, Thinking oke, Intuiting oke, dan Feeling oke. Meskipun hanya mampu beradaptasi sekitar 50 persen, dia tidak bisa menggantikan, tetapi dia bisa beradaptasi dengan berbagai macam situasi di empat belahan otak lainnya. 

Menjadi Orang Tengah

Kemampuan dia beradaptasi inilah yang membuat personality genetik insting ini sering kali menjadi orang tengah, atau pihak tengah. Misal, orang sensing bertikai dengan orang Intuiting, orang yang sangat detail bertentangan dengan orang yang sangat melihat segala sesuatunya dari big picture. Maka sudut pandang teknis, realistis, diadukan dengan konsep optimistik miliknya orang intuiting, ini sering kali berbeda pendapat. Nah jadi siapa yang jadi penjembatan ? itu orang otak tengah, miliknya orang insting.

Demikian juga orang Thinking dan orang Feeling, orang Thinking pake logika sedangkan orang feeling pake hati. Ketika diskusi gak ketemu, maka terjadi perbedan. Dan ketika terjadi perbedan, maka orang instinglah yang bisa jadi penengah, ditambah dengan daya adaptasinya yang kuat sehingga dia bisa memahami Thinking itu seperti apa dan feeling itu seperti apa, sensing seperti apa dan intuiting itu seperti apa. Itulah yang membuat orang insting menjadi orang tengah, juru damai yang sangat efektif, menjadi makcomblang yang bagus, menjadi hub yang efektif.

Berpikir Komprehensif & Holistik

Ditambah lagi ketika dia berfikir, berfikirnya orang insting sangat berbeda dengan berfikirnya mesin kecerdasan yang lain. Karena Insting berfikir secara komprehensif dan sangat holistik dalam satu kali berfikir. Jadi berfikirnya orang insting itu adalah berfikirnya seseorang secara holistik mempertimbangkan semua masukan dari empat belahan otak yang lainnya sehingga dia berfikir secara lengkap, komprehensif, holistik dan cepat mengatakan sesuatu sehingga seringkali mengagetkan bahwa pandangan-pandangan orang insting ini lebih mudah diterima oleh orang karena dia selalu menawarkan posisi ditengah, posisi yang kompromistik. 

Menjadi Komplementasi

Sejatinya personality genetik Insting ini menjadi komplementasi bagi orang lain. Ibarat dunia ini tidak aman kalau gak ada orang insting, dunia ini hambar kalau tidak ada orang Insting, akan penuh peperangan kalau gak ada orang insting. Nah pada saat yang sama orang Insting pun memang nalurinya dia itu adalah untuk memberi, untuk berkontribusi, untuk berkorban bagi orang lain. Jadi justru kalau dia tidak kepake, tidak di perlukan oleh suaminya, isterinya, anaknya, tetangganya, kehidupan sosialnya dan teman-temannya dia akan merasa hampa. Dan kehampaannya orang insting ini berbahaya, karena kalau dia sudah hampa itu adalah penyakit yang paling parah bagi orang Insting. Kalau sampe dia tidak kepake dalam satu peristiwa pun, itu akan muncul trauma, karena orang insting sangat traumatik. 

Traumatik

Begitu dia terpapar oleh peristiwa, dan peristiwa itu mendalam, terutama di kehampaan hidupnya, maka itu akan menjadi sebuah trauma yang agak sulit di obati pada orang insting. Meskipun begitu memang benar orang insting itu karena dia memiliki cerebelum, dia memilliki otak yang menjaga keseimbangan termasuk keseimbangan hormonal. Makanya kenapa orang insting itu cenderung panjang umur ? karena dia berada pada posisi cari aman, cari nyaman, cari yang membahagiakan dia. Dia mau menyelesaikan konflik tapi tidak mau terlibat konflik. Dia senang mendamaikan, tapi dia tidak senang jika suasana kantornya, keluarganya, temannya panas, karena dia akan cenderung mendamaikan yang ada.

Cinta Damai

Personality genetik Insting tidak suka dengan sesuatu yang panas, karena bagi dia kebahagiaannya ada pada ketenangannya, ada pada kenyamanannya, ada pada keamanannya. Karena itulah orang insting ini kalau menjadi orang gajian sangat bagus, karena dia dengan status guo tertentu, kemudian dia ada pegangan dan dia merasa ada rasa aman, meskipun mulai dari level yang barangkali dia tidak minati namun begitu dia merasakan disitu dia bahagia, maka dia akan awet ditempat itu. Jadi eksistensi keberadan orang insting bukanlah orang substitusi, dia bukanlah orang menggantikan orang lain, keberadaan orang insting itu adalah keberadaan yang komlpementasi, yang menyempurnakan, yang melengkapi dari keperluan yang ada di sekitarnya. 

Banyak Teman / Networking

Sedikit berbeda dengan orang feeling, kalau orang feeling dia banyak sahabat, kalau personality genetik insting dia banyak teman. Kenapa orang insting tidak bisa seperti orang feeling? karena orang feeling menggunakan emosinya, punya kemampuan listening yang kuat. Sedangkan orang insting itu dia lebih menyukai network, tetapi dia tidak suka curhat-curhatan dalam waktu yang lama. Insting tidak mempunyai kemampuan listening dalam durasi yang panjang, itu akan membuat panas telinganya. Itulah mengapa orang insting bicara cenderung to the point. Makanya cenderung seperti orang yang naif, itu mengapa orang insting ini kalau berbisnis mudah sekali ditipu orang lain. Karena yang dikatakannya itulah yang ada di fikiranya. Boleh jadi kalau tipe yang lain begitu disebut dia mengatakan sesuatu, boleh jadi itu adalah sekedar manipulasi dari apa yang difikirkan. Tapi kalau pada orang insting, apa yang di katakan itulah yang di fikirkan, mudah sekali dibaca. Jadi ditambah dengan orang insting yang spontan bereaksi terhadap segala sesuatu, karena yang menjadi komando didalam otaknya itu adalah saraf para simpatik yang berada di sepanjang tulang belakangnya (spinal) otaknya. Itu mengapa orang insting menjadi orang yang paling spontan. Kalau di bahasakan secara positif, diantara semua tipe yang paling responsif terhadap sesuatu itu adalah orang insting. Orang insting segera berada dimana dia diperlukan. 

Era STIFIn Akan Datang

Sebagai penutup 9 Personality Genetik tadi sudah saya sampaikan semuanya, maka tentu yang namanya ilmu dan pengetahuan itu adalah seperti lautan yang tidak akan pernah bisa kering-kering tintanya ditulis. Demikian juga dengan STIFIn, banyak sekali yang masih bisa kita bahas, namun pada kali ini saya mencoba melengkapi dari apa yang tidak ada dibuku penjelasan hasil tes, supaya teman-teman memiliki perspektif yang berbeda. Percayalah bahwa STIFIn sudah mulai diterima oleh banyak masyarakat, era STIFIn akan segera datang, dan barang siapa tidak memiliki kepahaman tentang STIFIn, maka dia akan ketinggalan jaman. Karena dengan STIFIn mempermudah hidup menuju sukses mulianya. STIFIn juga bisa menjadi alat untuk menganalisa pisau analisa yang tajam untuk memandang berbagai macam persoalan. Mulai dari politik, ekonomi, sosial, budaya, antropologi, pasutri, pasangan hidup, parenting, dan berbagai macam yang lainnya. Jadi Insya Allah dengan mengetahui 5 Mesin Kecerdasan dan 9 Personality Genetik, anda akan memiliki pisau yang tajam untuk menyelesaikan, menjalani hidup anda dengan jauh lebih sederhana. 

Baca juga : Personality Genetik Feeling introvert

Sekolah STIFIn Banner Promo

You may also like

Leave a Comment

Apa Yang Bisa Kami Bantu ?
//
Info Kerja Sama
Coach Herdian
Online
//
Info Produk
Mis Reni
Online
//
Info Produk
Mis Rani
Online
error: Maaf Share Aja Ya, Jangan Di Copas
Ingin Jadi Psikolog Join Aja Promotor STIFIn