Pengobatan Sesuai Profil Genetik Si Penderita Penyakit

“Farmakogenomik” Paradigma Baru Penyembuhan Penyakit

Pengobatan sesuai profil genetik saat ini sudah menjadi Paradigma Baru, menjadi Era Baru dalam dunia medis untuk penyembuhan penyakit. Farmakogenomik mempelajari pemanfaatan ilmu dan teknologi GENOMIK dalam penciptaan, penemuan dan pengembangan obat serta penggunaannya dalam diagnosis dan terapi penyakit. Dalam arti sempit farmakogenetik dan farmakogenomik mempelajari adanya perbedaan dalam metabolisme dan efek obat diantara penderita.

Dikatakan, suatu obat dapat saja manjur dan aman untuk penyakit yang diderita seseorang, tetapi dapat juga tidak manjur untuk penderita lain, atau bahkan justru menimbulkan efek samping atau efek toksik pada penderita lainnya walaupun penyakit yang diderita keduanya sama.

Adanya perbedaan efek obat antar penderita itu bisa diakibatkan oleh VARIASI GENETIK penderita yang termanifestasi sebagai variasi dalam hal enzim pemetabolisme obat dan tempat obat beraksi, berupa reseptor, enzim atau transporter.

Oleh karenanya untuk meningkatkan keberhasilan terapi obat sekaligus menghindari efek samping atau efek toksiknya, penciptaan-penemuan, pengembangan dan penggunaan obat harusnya didasarkan pada PROFIL GENETIK penderita. Sayangnya, saat ini prosedur pemeriksaan profil genetik penderita masih relatif sulit dan biayanya mahal sehingga tidak dilakukan sebagai prosedur rutin.

Inilah sekilas tulisan tentang pengobatan berbasis profil genetik yang saya kutip dari sini

Pengobatan Ala STIFIn Adalah Pengobatan Sesuai Profil Genetik

Ternyata Pengobatan dengan Melihat Genetik DNA penderita sudah menjadi sebuah Paradigma Baru yang saat ini sedang dikembangkan oleh perusahaan Levana Sani – Nalagenetics dalam wawancara di Channelnya Om Gita Wirjawan yang Anda bisa pelajari pada vidio dibawah ini.

Hubungan Profil Genetik Dengan Konsep STIFIn

Kalau kita kaitkan dengan Konsep STIFIn yang melakukan Tes Sidik Jari untuk mengetahui Personaliti Genetik seseorang, ketika diketahui Hasil Tesnya. Maka diketahuilah PROFIL PRILAKU GENETIKNYA. Maka kita harus memperlakukannya sesuai dengan PROFIL GENETIK nya ketika mereka mengalami masalah dalam hal KEPRIBADIANNYA.

Karena “obat” yang sama belum tentu cocok ketika diberikan kepada orang yang berbeda walau penyakitnya sama. Kita aja kadang kalau berobat ke dokter A sembuh, sementara ketika kita rekomendasikan teman kita berobat ke dokter A juga, eh kok gak sembuh. Padahal penyakitnya sama, dokternya sama. Nah, ternyata kalau di dalami, perbedaan GENOMIK nya yang mempengaruhi hasil.

Itu contoh dalam pengobatan bagi penderita penyakit tertentu. Gimana kalau penyakitnya Penyakit MENTAL, PENYAKIT KEPRIBADIAN, PENYAKIT GALAU, PENYAKIT TIDAK BERPRESTASI. Saya kasih contoh misal Penyakit Motivasi Belajar.

Ada anak yang termotivasi dengan jadi Juara, jadi nomor 1,2 atau 3 yang ia kejar sewaktu belajar, dan dia bisa berprestasi. Lalu ketika si anak ini jadi orang tua, dia motivasi anaknya dengan iming iming Juara Kelas, eh si anaknya biasa aja prestasinya, tidak seperti dia dulu yang ranking 3 besar. Lalu dia menyalahkan si anak, memarahi si anak karena kebanyakan mainnya. Tidak serius belajar. Kebanyakan jajannya. Bahkan tak jarang ada ortu yang curiga “jangan jangan dia bukan dari benihku”. Kok jauh banget prestasinya. Hehehe..

Ketika di Tes STIFIn, ternyata si anak Mesin Kecerdasannya Sensing dan si Ibu Mesin Kecerdasannya Thinking. Si Ibu yang Genetiknya Thinking mentreatment anaknya dengan Gayanya yang senang KEMENANGAN. Dia tak sadar kalau anaknya yang Ber GENETIK Sensing Senang dengan IMBALAN bukan Kemenangan. Demikian juga dengan tipe anak yang lainnya yang memiliki gaya belajar dan motivasi yang berbeda.

Genetik Bisnis

Saya coba contohkan dalam berbisnis. Anda belajar Bisnis misalnya dari seorang DEWA DAGANG yang terbukti Sukses Salesnya. Dia berikan anda saran saran dagang yang telah dia lakukan, yang terbukti berhasil dia lakukan dalam seminar dan workshopnya. Lalu anda kerjakan sama persis, kok gak berhasil ? Anda ikuti lagi workshop sukses dari Dewa Dewa yang lain. Anda praktekkan. Keberhasilannya tidak signifikan. Demikian terus menerus, anda pindah pindah dari satu workshop Dewa A ke workshop Dewa Dewa lainnya demi berguru untuk sukses berbisnis.

Pernahkan anda bertanya, jangan jangan saya beda PROFIL GENETIKNYA dengan dia. Jangan jangan saya berbeda DNA SUKSESNYA dengan dia. Jangan jangan saya berbeda JALAN SUKSESNYA dengan dia.

Fokus Menemukan “Jalan” Baru “Cara”

Itulah mengapa Konsep STIFIn lebih berfokus menemukan “JALAN” dulu baru “CARA”. Kebanyakan kita selalu mencari CARA sehingga tidak pernah menemukan JALAN yang BENAR. Cara itu hal teknis yang mudah di dapatkan dalam literasi ilmu dan workshop. Tapi menemukan JALAN itu adalah proses pendalaman tentang diri sendiri. Proses pengenalan lebih dalam tentang Diri Anda. Yang ini tidak bisa di dapatkan dari literasi dan workshop, karena setiap orang memiliki perjalanan hidup serta takdir yang berbeda. Perbedaan itulah yang nantinya membuat JALAN yang di lalui berbeda. Sehingga ketika anda belajar pada seseorang, anda sedang belajar di JALAN yang sudah di laluinya, padahal START awal berangkatnya saja sudah beda, otomatis jalan yang di lalui akan berbeda.

Beda Genetik, Beda Jalan

Bisa jadi anda Genetiknya Ikan, yang sedang berguru di sebuah Workshop DEWA LEBAH untuk sukses mencari rezeki. Mungkinkah si Lebah memberikan pengalaman keberhasilan mencari rezeki di dalam air? Mustahil, dia pasti akan menceritakan keberhasilan mencari Sari Pati bunga untuk diolah menjadi madu. Tips tips mencari bunga yang ideal. Cara mudah mengenali bunga yang banyak sari patinya dari jarak jauh. Karena begitulah JALAN nya Lebah mencari Rezeki. Bukan Jalannya Ikan.

Jadi, sebelum anda berguru, pastikan Genetik Guru anda sesuai dengan anda. Atau Pastikan Guru itu mengenal kalau PROFIL GENETIK anda berbeda dengan dirinya. Sehingga dia bisa memberikan JALAN SUKSES YANG SESUAI GENETIK ANDA. Kalau ini yang dilakukan, berarti Guru itu sudah memiliki Paradigma Baru dalam mentraining seseorang. Seperti seorang Dokter yang telah memberikan Obat sesuai dengan Profil Genetiknya si pasien, sebagaimana dijelaskan pada Channel YouTube Gita Wirjawan.

“Jalan” Itu Ada Pada Takdir Genetik Anda

Bahkan, jika kita dalami lebih dalam lagi. Di dalam Konsep STIFIn, sesama Sensing bisa berbeda JALAN SUKSESNYA. Walau profil GENETIKNYA sama secara garis besar. Sebab, ada faktor “ASSULAMI”. Bahwa Dunia terbagi menjadi 25 Bagian. Dan bagian setiap orang itu berbeda beda TAKDIR dimana dia dilahirkan, siapa orang tuanya dan takdir pendidikan yang dia sudah dapatkan, lingkungan yang sudah membentuknya, kesungguhannya dan kebiasaan seperti apa yang membentuknya selama ini. Menjadi lebih mudah ketika PROFIL GENETIKNYA kita sejalankan dengan KONSEP ASSULAMI. Ini mungkin akan ada di bab yang lainnya.

Ini sekadar pendapat dan opini saya. Semoga bisa menjadi inspirasi, jika berbeda pendapat.

Leave a Reply