STIFIn Brain Official
Cabang STIFIn No. 2 Terbaik
STIFIn Brain Official
Cabang STIFIn No. 2 Terbaik
Proses Terbentuknya Sidik Jari Dengan Sistem Syaraf
Ini Jawaban Dari STIFIn tentang Pendapat Ust Abu Rusydan yang beredar di youtube, tentunya membuat riak para pegiat STIFIn, berikut jawaban dari STIFIn tentang vidio tersebut.
Jawaban diatas disampaikan oleh : STIFIn Pusat.
Selain itu, salah satu pegiat STIFIn senior Kang Monde Ariezta yang telah menuliskan ebook otak atik gathuk fenomena numerologi vs STIFIn, juga berpendapat di komentar youtube video tersebut, berikut ulasan pendapatnya kang Monde Ariezta yang admin kutip dari komentar Kang Monde
. Subhanallah. Konten video ini sebaiknya mesti ditinjau ulang. Afwan sebelumnya Ust Abu Rusydan, izinkan saya memberi komentar panjang.
Menurut saya pernyataan yang disampaikan di video ini mengenai STIFIn, Herbalis, Motivator, dsb yang dianggap sesat, ini perlu disampaikan dengan hati-hati. Menilai sesuatu yang “sudah populer dan diakui keilmiahannya” di masyarakat sebagai sesuatu yang dapat menyesatkan, perlu hati-hati karena harus disertai dengan ilmu yang mendalam mengenai sesuatu tersebut. Karena hanya akan membuat keresahan di masyarakat. Kecuali jika sudah jelas sesuatu itu memang menyesatkan, seperti misalnya Zodiac, Primbon, dan Judi.
Jadi berbicara, berfatwa, mestinya berdasarkan ilmu. Di mana sebelumnya, para ulama besar pun mencontohkan dimulai dengan cara tabayyun dulu, kemudian pelajari/buktikan ilmu tersebut, kemudian cari di Al-Qur’an dan Hadits apakah ada dalil yang memperkuat ataupun melarang?
Barulah setelah itu silakan sampaikan ke masyarakat apa adanya hasil kerja panjang tersebut (dari mulai tabayyun hingga mengkorespondesikan dengan Al-Qur’an & Hadits), apakah ilmu tersebut layak digunakan atau tidak? Apakah tergolong New Age Movement atau tidak?
Kenapa saya mengatakan demikian? Karena saya perhatikan, saya putar bolak balik video ini, Ust Abu Rusydan menyampaikan tentang apa yang dibahas tidak dengan ilmu yang cukup. STIFIn misalnya, saya pernah belajar mendalami ilmu STIFIn, saya tahu betul bagaimana itu STIFIn, cara menjelaskannya, dll.
Dan afwan saya perhatikan, cara Ust Abu Rusydan menyampaikan ilmu STIFIn itu keliru. Bukan seperti itu STIFIn. Apa dasarnya STIFIn ini ramalan? Bukankah ilmu STIFIn adalah ilmu peluang? Kalau STIFIn ramalan, maka ilmu-ilmu lain yang cara kerjanya seperti STIFIn adalah ramalan?
Baca Juga : STIFIn Bukan Ramalan
Ilmu psikologi, matematika, fisika, biologi, kimia, ilmu kedokteran yang bisa menentukan suatu penyakit hanya lewat ilmu peluang yang disebut ilmu diagnosa yang selama ini kita pelajari sedari kecil, itu ramalan? Lalu apa kabar shalat kita yg dilakukan puluhan tahun sedari kecil? Apakah tidak diterima?
Ini menunjukkan bahwa sepertinya Ust Abu Rusydan menilai STIFIn tidak dengan ilmu yang cukup tentangnya. Mungkin hanya baca sebagian tentangnya dan kemudian menafsirkannya sesuai dengan ilmu yang diperoleh sebagian tersebut. Ini bahaya, sebab kaitannya dengan urusan sesat dan ibadah. Perlu hati-hati menyampaikan hal seperti ini karena kalau tidak disertai dengan tabayyun dan ilmu yang cukup, bisa jadi fitnah, dan akan blunder jika ternyata terbukti bukan ilmu sesat.
Kemudian Ust Abu Rusydan pun tidak menyampaikan dengan jelas dan gamblang, korelasi STIFIn dengan perdukunan. Mestinya dijelaskan, apa sebabnya STIFIn dianggap perdukunan? Gimana prosesnya? gimana teknisnya sehingga kemudian disimpulkan perdukunan? Ini yang bahaya, karena masyarakat akan terbodohi dengan penyampaian yang tidak disampaikan dengan jelas. Tentu saja masyarakat akan percaya-percaya saja apa kata seorang ustadz. Kemudian masyarakat akan mengatakan ke orang-orang sekitarnya bahwa STIFIn sesat tanpa tahu bagaimana korelasinya. Mereka akan menyampaikan sesuatu tanpa ilmunya. Jika ternyata keliru, maka merekalah yang akan jadi korban memperoleh dosa menyebar fitnah.
Jika hanya karena Teori STIFIn menggunakan landasan teori C.G. Jung yang sesat dan kafir yang juga murid dari Sigmund Freud yang sesat dan kafir, bukan berarti otomatis STIFIn sesat. Toh banyak sekali ilmu-ilmu dari orang-orang sesat dan kafir namun nyatanya keilmuannya terbukti dan bermanfaat sampai saat ini, contohnya di kedokteran, ilmu bisnis, teknologi, psikologi, pendidikan, dll. Berarti kita semua yang juga pengguna ilmu-ilmu tersebut sudah tersesat jauh dong?
Kemudian semakin akhir video, semakin membuat saya beristighfar. Hanya karena batu yang mampu memancarkan gelombang frekuensi tertentu yang dapat digunakan terapi, atau pengobatan herbal yang kemudian memungkinkan orang-orang tergantung padanya, maka kemudian semua dianggap sesat. Mestinya yang disampaikan adalah tentang sisi niatnya, niat menggunakan ilmu itu semua agar tetap meyakini bahwa yang menyembuhkan itu adalah Allah, bukan batu atau obat herbal. Itu biasanya yang disampaikan para ustadz. Bukannya kemudian menilai sesat wasilah kesembuhannya tersebut.
Bagaimana dengan Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam yang menganjurkan kita tahnik, habbatussauda, madu, pohon bidara, kurma, bekam, dll sebagai wasilah penyembuhan? Itu kan herbal semua? Para pelakunya disebut herbalis. Apakah mereka dan kita sesat selama ini? Terakhir, omong-omong bicara soal ilmu berbau ramalan, bagaimana dengan pernyataan ustadz bahwa jika ada dukun yang melewati “kahin line” yang ustadz akan pasang di rumah bisa sampai membuat dukun kehilangan kemampuannya? Apakah bisa kahin line membuat seseorang kehilangan kemampuan? Apakah kahin line nya sakti? Apakah kita harus mempercayai dan meyakini itu? Bukankah seperti itulah ramalan? Bukankah dengan mempercayai kesaktian kahin line akan membuat kita tergolong sesat?
Maasyaa Allah. Afwan Ust Abu Rusydan, mari kita sama-sama menyampaikan sesuatu dengan ilmu dan kebijaksanaan serta minta Allah bimbing kita saat menyampaikan sesuatu. Masyarakat punya hak untuk memperoleh ilmu yang benar yang bermanfaat untuk kehidupan mereka dan jadi wasilah mendekatkan diri kepada Rabbnya, bukan dari hasil menafsirkan secara tidak utuh.
Buat Anda yg melihat video ini, silakan simak Video dari Ust. Reza Syarif yang menjelaskan STIFIn dengan jelas dan gamblang, dengan disertai dalil dan korelasi yang baik. Saya tidak meragukan ilmu agama Ust Abu Rusydan, tapi bukan berarti saya tidak meragukan pemahaman ustadz akan keilmuan lainnya. Wallahu’alam bishshawab.
Buka Juga : Harmoni kehidupan terus berkejaran